Bukan trip yang direncanakan memang, alih-alih menemani Ibu Saya reuni, Saya ikut refresh juga sekalian
Semarang dan Solo jadi rute perjalanannya
Setelah menempuh traffic yang kurang bagus dari kantor, Saya pun akhirnya tiba di stasiun 10 menit sebelum kereta akhirnya berangkat, bad traffic, as bad as the weather that night
Kalian harus lihat mimik muka Ibu yang takut tertinggal kereta dan mimik muka Saya yang sering "last minute" di beberapa kesempatan
Dan inilah kira-kira yang bisa saya ingat dari perjalanan singkat itu...
Kereta malam itu membawa kami sampai di Semarang pada Sabtu lalu dini hari
Sesampainya di sana, Saya dan Ibu beristirahat di tempat tinggal adik Ibu di Semarang
Menjelang siang Ibu pun berangkat ke Ungaran
Saya? Saya nonton Spongebob pagi sebelum akhirnya tertidur lelap sampai siang, hehe
Menjelang sore kami menjemput Ibu di sebuah rumah makan di Ungaran
Waw, ternyata Ibu pakai eyeshadow pink, kira-kira kenapa ya? hehe
Saya sengaja nggak nge-buntut beliau reuni (padahal sebenarnya bisa lho)
Biar saja beliau bertemu teman-teman kampusnya dulu di Akademi Farming
Hasil obrol-obrolan sehabis reuni mengindikasikan
Kalau si mantan nggak datang tuh, hehe
Yang tadinya mau jadi Papa Saya katanya, tapi beda keyakinan
Weleeeeeeeehhhh, ternyata kita senasib ya Bu
Perjalanan ke Solo memakan waktu dua hingga tiga jam
Ketika melewati Salatiga kami pun berkunjung
Ke hunian salah satu kerabat yang juga masih saudara
Rumahnya unik, se-nyentrik penghuninya yang perokok berat dan frontal
Pagar depannya terukir huruf HK yang berarti Heny - Koes
Gabungan nama Yu Koes (begitu Ia biasa dipanggil) dengan almarhum suaminya yang berkebangsaan Belanda
Saya dan Ibu di rumah Yu Koes
Ini Yu Koes di sisi paling kanan
Perjalanan pun dilanjutkan
Hari sudah gelap setibanya Kami di Solo
Bertemu bude-bude yang gendut jadi hiburan tersendiri meski badan mulai nggak fit karena banyak menghabiskan waktu di perjalanan
Baru keesokan harinya Saya bisa (lagi-lagi) sedikit menikmati Kota Solo
Pagi-pagi sekali kami memulai hari dengan jalan-jalan rakyat
Apalagi kalau bukan ke pasar dan singgah untuk mencicipi makanan khas daerah
di depan gerbang alun-alun kidul, belum mandi
ini katanya namanya kyai slamet (masa?)
kerbau bule yang biasa diajak berkeliling saat suro oleh pihak keraton
kupat tahu, penganan khas dan selalu jadi tujuan
Nggak berhenti sampai situ, sebelum kembali ke Jakarta Saya mampir ke tawangmangu (tadinya)
Tapi entah kenapa akhirnya perjalanan berujung di puncak pass Gunung Lawu
Nggak jauh berbeda sama "puncak" di Jakarta
Suasana kumpul keluarga yang membuat tempat ini jadi lebih berkesan
Dan, inilah akhir perjalanan Saya dan Ibu
Berangkat dari Stasiun Solo Balapan
Dengan kereta tepat di malam final world cup (-_-")
Saya selalu rindu Solo
Saya selalu ingin punya domisili di Jawa Tengah
Menyenangkan sekali bisa menghabiskan weekend singkat di sini
***
baaahhhh katanya short trip, tapi ini mah lumayan long,, kekekekekk
ReplyDeleteah kamu sin, bisa aja *malu2*
ReplyDelete